Pendekatan Persuasif Terus Dilakukan, 90 Persen Pedagang Buah Sukarela Pindah

 

Foto: Kasatpol PP Modjari saat memberikan arahan kepada pedagang untuk segera pindah.

Tagarterkini.com, Mojokerto – Berbagai upaya pendekatan dilakukan pemerintah agar pedagang di jalan KH Nawawi, Residen Pamuji dan HOS Cokroaminoto bersedia segera pindah ke Rest area Gunung Gedangan.

Kali ini untuk kesekian kalinya, tim gabungan relokasi pasar tumpah tanjung anyar kembali turun melakukan pendekatan, Kamis (3/11/2022).

Tim yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sosial (Dinsos), Kesbanglinmas, TNI dan Polri ini memberi arahan ke para pedagang untuk menuju lokasi relokasi yang ditentukan.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Mojokerto juga mengerahkan seluruh armada pick up dan truk yang dimiliki OPD untuk memberikan bantuan angkutan relokasi pedagang.

Kasatpol PP Kota Mojokerto, Modjari mengatakan agenda hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat tim relokasi yang dipimpin Sekdakot, Rabu (2/11) kemarin.

“Hari ini kita lakukan pendampingan serta memberi arahan sesuai data yang ada untuk menuju lokasi yg ditentukan. Alhamdulillah 90 persen pedagang sudah bersedia di relokasi,” terangnya.

Mantan Camat Magersari ini menandaskan, dateline penertibannya adalah Jumat (4/11) besok. Jika mereka masih bergeming, akan dieri surat peringatan 1 hingga 3.

“Surat peringatan pertama berlaku 7 hari, sedang peringatan 2 dan tiga berlaku masing-masing tiga hari. Paling lambat 13 hari kedepan semuanya sudah harus pindah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan
pedagang ditawari untuk membongkar sendiri atau dibantu membongkar, dan mengangkut sendiri atau dibantu mengangkut. “Terdapat kurang lebih 17 armada yang kita siapkan, terdiri dari 6 truk dan 11 sejenis pick up,” jelas Ani.

Pendekatan dengan memberikan jasa bongkar dan jasa angkut ini dilakukan karena diantara pedagang masih saling menunggu,

“Mereka khawatir jika relokasi tidak dilakukan serentak maka tempat yang mereka tinggalkan akan diisi oleh pedagang baru,” urainya

Pengerahan bantuan bongkar dan angkut ini, ujar Ani, diharapkan akan mendorong 55 pedagang lainnya untuk segera mendaftar dan relokasi ke lokasi baru.

“Informasi terbaru dari 205 pedagang hanya 150 yang sepakat dan telah mendaftar lokasi baru. Sedangkan 55 pedagang yang sudah disiapkan lokasi barunya belum ada kata sepakat atau beribah pikiran,” tegasnya.

Masih kata Ani, pendaftaran relokasi di lokasi baru, sementara sudah ditutup pada 28 Oktober 2022, selebihnya akan kita layani kembali pada 7 November 2022.

“Untuk data lokasi relokasi 150 pedagang adalah Pasar Tanjung sebanyak 68 pedagang, Rest Area 36 pedagang, Pasar Prapanca 21 pedagang dan Pasar Kliwon 25 pedagang,” ungkapnya.

Selain itu, Diskopukmperindag akan mengupayakan pembersihan lapak liar di jalan Kertoraharjo agar pedagang yang direlokasi masuk ke Pasar Tanjung lebih nyaman.

“Pembersihan akan kita lakukan pada Jum’at dan Sabtu, 4-5 November 2022,” tegasnya.

Ani menambahkan, pekerjaan rumah untuk penataan dan relokasi pedagang Pemerintah Kota Mojokerto masih sangat banyak. Setelah penataan Pasar Tanjung, selanjutnya akan ada penataan dan relokasi pedagang di sekitar alun-alun, pasar kliwon ke pasar tematik ketidur serta relokasi pedagang ayam ke pasar hewan di sekarputih.

“Upaya ini kita tempuh untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pembeli dan pengguna jalan serta menyiapkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata,” pungkasnya.

Berita Terkait

Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

No Content Available