Foto: Kader PKS Kota Mojokerto saat mengelar flashmob di depan SPBU dan simpang empat tugu adipura.
Tagarterkini.com, Mojokerto – DPD PKS Kota Mojokerto melakukan aksi flashmob menolak kenaikan harga BBM di simpang empat Tugu Adipura, Kota Mojokerto, Minggu (11/9/2022).
Dengan membawa spanduk penolakan kenaikan BBM yang dinilai semakin memberatkan masyarakat pasca pandemi, puluhan kader PKS berdiri membentangkan spanduk tuntutan dan bendera.
Puluhan kader ini dibagi menjadi empat titik, tiap titik terdiri sekitar 10 kader yang berdiri membentangkan spanduk tuntutan yakni di depan SPBU Bhayangkara, Depan SDN Balongsari, disamping toko modern dan seberang jalan depan SPBU.

Ketua DPD PKS Kota Mojokerto, Budiarto mengatakan beban masyarakat semakin pelik, usai merasakan badai covid-19 dan kenaikan harga minyak goreng. Kini masyarakat harus dihadapkan lagi dengan harga barang melambung tinggi akibat kenaikan harga BBM.
“Kebijakan pemerintah menaikan BBM melukai masyarakat kecil, karena bangsa ini baru saja mengalami krisis akibat covid ditambah dengan harga minyak goreng yang tak terkendali, kini harus menanggung kenaikan harga-harga akibat naiknya harga BBM,” katanya.
Menurutnya kenaikan harga BBM akan berdampak pada semua sektor termasuk kenaikan tarif angkutan umum khususnya angkutan darat tidak bisa dihindari karena kenaikan harga BBM.
“Dan ini juga akan mendongkrak kenaikan harga barang. Karena itu, sejak awal PKS menolak kenaikan harga BBM. Tapi, karena sudah dinaikkan, maka pemerintah harus bertanggung jawab dan mempertimbangkan kemampuan masyarakat sebelum menyetujui berapa besaran kenaikan tarif angkutan umum,” tegasnya.
Lebih lanjut Budiarto mengatakan, masyarakat butuh waktu untuk kembali menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini, pertumbuhan ekonomi akan melambat, kemiskinan dan pengangguran akan meningkat.
“Bahwa dampak kenaikan BBM tidak bisa selesai hanya dengan memberikan BLT ke masyarakat. BLT (Bantuan Langsung Tunai,red) hanya sementara tapi kenaikan harga akibat naiknya harga BBM permanen. Momennya sangat tidak pas, ketika perekonomian sedang bergerak pada pemulihan, bukan distimulus tapi malah dihambat, kebijakan yang kontraproduktif,” urainya.
Budiarto menambahkan kebijakan kenaikan harga BBM sangat memberatkan wong cilik. Aksi ini lanjutnya sebagai bentuk memperjuangkan aspirasi wong cilik.
“Orang cilik harus diperjuangan, karna tidak punya keberanian memperjuangkan haknya. PKS wajib memperjuangkan hak-hak mereka,” tegasnya.