Tagarterkini.com, Gresik – Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa ratusan sapi di Kabupaten Gresik terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito Putro mengatakan, jika gejala PMK sudah mulai ditemukan sejak pertengahan April 2022 lalu. Diketahui, saat ini terdapat 650 ekor sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Sapi yang paling banyak terinfeksi berada di wilayah Gresik Selatan. Yakni meliputi Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Balongpanggang,” kata Eko Anindito, Minggu (8/5/2022).
Eko menambahkan, belum ada laporan sapi terjangkit PMK di wilayah Gresik Utara dan Pulau Bawean. Namun tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi, mengingat PMK tergolong penyakit yang mudah menyebar.
“PMK penularannya cepat. Karena itu saat ini kami memberikan pengawasan khusus di pasar-pasar hewan,” ujarnya.
Saat ini Dinas Pertanian Gresik telah menerjunkan dokter hewan yang dibantu para petugas lapangan untuk melalukan tes pada semua jenis sapi sebagai langkah pencegahan.
Dinas Pertanian Gresik telah mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahwa penyakit PMK adalah wabah.
“Untuk langkah selanjutnya, kami masih menunggu instruksi dari gubernur dan kementerian,” pungkas Anindito.