Batal Aksi, HMI Tetap Kritisi Tiga Tahun Kepemimpinan Neng Ita

MOJOKERTO, tagarterkini.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mojokerto membatalkan rencana aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Meskipun demikian, HMI tetap menyampaikan kritikan yang mengarah pada kebijakan yang dibuat Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari selama tiga tahun memimpin.

Ketua HMI Mojokerto, Elang Teja Kusuma mengatakan Pembatalan aksi Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Neng Ita ini dikarenakan ingin menjaga marwah HMI sebagai organisasi Mahasiswa.

“Kita ingin menjaga norma-norma mahasiswa. Pertama kita harus audiensi beberapa kali, kalau tidak ada titik temu baru kita aksi,” ucapnya saat jumpa pers di Kantor Cabang HMI Mojokerto, Perumahan Gatoel, Jl. Kalimantan No.14, Mergelo, Kranggan, Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto pada, Kamis (6/1/2022).

Lebih lanjut Mahasiswa yang akrab disapa Teja mengatakan jika alasan pembatalan aksi kali ini untuk mencari cara baru bagi HMI dalam menyampaikan tuntutanya.

“Jadi HMI sudah sering turun aksi tapi tidak ada titik temu, makanya kita cari cara lain,” ucapnya.

Dalam kesempatan kali ini, Teja menyampaikan tiga poin kritikan yang mengarah pada kebijakan yang dibuat Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari selama tiga tahun memimpin.

“Yang pertama masih adanya perwali no 55. Bagi kami ditengah situasi Kota Mojokerto yang sudah level 1 sehingga perwali no 55 ini dihapuskan atau dirubah,” papar Teja.

Lebih lanjut, Teja juga menilai program Jumat berkah terkesan seperti pencitraan. Padahal ada Dinas Sosial yang tupoksinya mengenai masalah sosial.

“Meskipun menggunakan uang pribadi Neng Ita seharusnya tetap ada batasan. Apalagi APBD Kota yang sebesar 1,2 Triliun harusnya bisa di efisienkan,” paparnya.

Adapun poin terakhir, Teja mengkritisi program Walikota Nol Koma Satu. Menurutnya dengan adanya kebijakan tersebut malah menghambat kinerja tidak bisa ter-realisasi secara evisien.

“Ini menjadi problematika ketika kebijakan-kebijakan dari Neng Ita maupun OPD yang ingin cepat malah terhambat oleh walikota nol koma satu,” ucapnya.

Teja juga menegaskan jika HMI Mojokerto akan fokus melakukan pengawalan terhadap isu-isu lokal.
“Jika ada isu nasional tetap kita kawal, namun fokus kita tetap di isu-isu daerah, bagaimanapun kita berada di Mojokerto untuk itu kita mementingkan isu lokal,” pungkasnya. (Diy)

Berita Terkait

Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

No Content Available