Tagarterkini.com – Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan setelah munculnya informasi potensi tsunami di selat yang berada di antara Pulau Jawa dan Sumatera tersebut.
Dari begitu banyak keistimewaan Gunung Anak Krakatau, juga menyimpan misteri yang tak terungkap dari gunung berapi yang mengalami erupsi dan menyebabkan tsunami di Selat Sunda pada 2018.
Dikutip dari berbagai sumber dan Channel Youtube ULI Channel, berikut 5 misteri dan keangkeran Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang ramai diperbincangkan setelah muncul informasi potsnsi tsunami di wilayah tersebut.
1. Kemunculan Gunung Anak Krakatau
Kemunculan Gunung Anak Krakatau pertama kali dari letusan dahsyat sang induknya yakni Gunung Krakatau, pada Agustus 1883.
Peristiwa itu menggemparkan dunia, karena letusan Gunung Krakatau sangat dahsyat hingga terasa ke Australia, Afrika, Norwegia, New York dan beberapa negara Eropa.
Dari efek letusannya itu, telah menimbulkan tsunami setinggi 40 meter dan menyapu bersih pantai sepanjang Teluk Lampung dan pantai barat wilayah Banten.
Sekitar tiga perempat tubuh Gunung Krakatau hancur, dan menyisakan gugusan tiga pulau kecil yang elok yaitu Pulau Sertung, Pulau Panjang dan Pulau Krakatau Besar.
Namun setelah 44 tahun kemudian, muncul Gunung Anak Krakatau sekitar tahun 1927 hingga membuat para nelayan yang sedang melaut di Selat Sunda terkejut.
Dari kemuculan Gunung Anak Krakatau itu, ditandai dengan kepulan asap hitam di permukaan laut antara tiga pulau yang ada. Setahun kemudian dari kemunculan asap tersebut, lahirlah Gunung Anak Krakatau.
2. Gunung Anak Krakatau Tumbuh Tinggi 4-6 Meter Per Tahun
Sejak yang muncul di permukaan laut pada tahun 1929, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau tumbuh tinggi. Dalam kurun 80 tahun atau hingga tahun 2010, tingginya sudah mencapai 320 meter di atas permukaan laut atau dengan pertumbuhan tingginya rata-rata mencapai 4 meter per tahun.
Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang sangat tinggi disebut-sebut sebagai penyebabnya, dibuktikan dengan banyaknya material yang dikeluarkan dari perut gunung ini.
Jika pertambahan tinggi dan volume konsisten, maka diperkirakan pada tahun 2020 volume Gunung Anak Krakatau akan melebihi Gunung Rakata Danan, dan Gunung Perbuwatan (11,01 km3). Namun aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sejak 1992 sampai saat ini, masih terjadi setiap hari.
3.Gunung Anak Krakatau Menjadi Ancaman Bahaya
Dengan pertumbuhannya yang cepat, Gunung Anak Krakatau juga semakin tinggi dan besar. Begitu juga dengan ancamannya, yang diperlihatkan dalam kejadian tsunami senyap di Selat Sunda pada 22 Desember 2018.
Dari hasil sebuah penelitian, peristiwa itu menyajikan temuan baru pada mekanisme letusan dari dua peristiwa serupa yang masing-masing terjadi pada tahun 1883.
4. Suara Aneh di Gunung Anak Krakatau
Namun di balik misteri letusan Gunung Anak Krakatau, juga beredar mitos hingga keangkerannya. Saking angkernya, konon katanya di wilayah Anak Krakatau sering terdengar suara yang sangat aneh seperti suara seorang perempuan atau suara ramai seperti orang berteriak hingga menangis. Bahkan beredar tentang adanya saura instrumen gamelan wayang dari Gunung Anak Krakatau tersebut.
5.Penemuan Hewan Misterius
Masih soal mitos dan keangkerannya, konoin katanya para pendaki di Gunung Anak Krakatau mengaku sering melihat penampakan makhluk