‘Impian Tak Sesuai Kenyataan’ Kondisi Terkini Proyek Alun Alun Kota Mojokerto.

alun alun kota Mojokerto
Gambar Perencanaan (Kiri) dengan kondisi terkini (Kanan) tugu alun-alun Kota Mojokerto

Mojokerto, Tagarterkini.com – Harapan warga Kota Mojokerto untuk bisa  menyaksikan perubahan spektakuler dari wajah alun alun yang akan berdiri megah tugu ‘Arya Wiraraja ‘ setinggi 45 meter pada akhir tahun 2021 ini tampaknya hanya tinggal kenangan saja. Pasalnya, sampai saat ini progres penyelesaian dari pengerjaan proyek andalan Pemerintahan Kota ( Pemkot) Mojokerto tersebut hanya sekitar 20 persen saja.

Hal ini terungkap saat anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek senilai, 2,3 miliar rupiah tersebut pada, Rabu (29/12/2021). Saat tiba di lokasi proyek, para wakil rakyat tersebut sangat kaget dengan kondisi proyek yang dikerjakan CV Indra Prasta ini.

Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di proyek alun alun kota mojokerto

“Kalau melihat kondisinya seperti ini, jelas jauh dari ekspektasi dan progres penyelesaian pengerjaan proyek ini tidak lebih dari 20 persen saja,” ujar Rizki Fauzi Pancasilawan Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto.

Selain kondisi penyelesaian proyek yang jauh dari apa yang dijanjikan pihak Pemkot Mojokerto yang akan tuntas pada tahun 2021 ini, para anggota dewan juga dibuat tercengang. Bagaimana tidak, di lokasi proyek yang dimenangkan CV Indra Prasta tersebut tidak terlihat ada aktifitas pengerjaan sama sekali. Yang terlihat hanya sejumlah pekerja proyek tengah istirahat di ‘bedeng’ atau bangunan semi permanen yang terbuat dari triplek. Di lokasi ini,  hanya terlihat bangunan pondasi serta rangka besi yang tingginya tidak lebih dari sepuluh meter.

“Menurut pengakuan mandor serta sejumlah pekerja proyek, mereka mengaku sudah sejak kemarin sudah tidak melakukan aktifitas pengerjaan  proyek. Saat ini para pekerja hanya menunggu gaji mereka selama tiga minggu yang belum dibayar oleh pihak pelaksana proyek,” Terang Rizki.

“Melihat kondisi proyek yang seperti ini, kami akan minta pertangungjawaban dari pihak terkait. Dan secepatnya pihak kami (DPRD) akan menggelar hearing,” tambah politisi PDIP ini.

Sementara itu Junaidi Malik Wakil ketua DPRD Kota Mojokerto, yang juga ikut melakukan sidak menegaskan, kalau sidak yangg dilakukan hari ini ke beberapa titik lokasi proyek adalah untuk menjalankan fungsi pengawasan.

“Kita semua tau dibulan Desember mendekati akhir tahun 2O21 ini kita melihat beberapa pekerjaan proyek fisik infrastrktur banyak yang belum tuntas.  Rata-rata baru menyentuh 40 persen bahkan ada yang sekitar 20 persen saja. Padahal kontraknya sudah melewati batas akhir jadwal pelaksanaan,” jlentreh Gus Junet, panggilan akrab Junaidi Malik.

Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di proyek proyek taman budaya pada kawasan bahari Mojokerto

Menurut sekretaris DPC PKB Kota Mojokerto tersebut, setelah pihaknya sidak ke lokasi proyek, faktanya  memang banyak pekerjaan fisik yang kedodoran dan meleset dari target pelaksanaannya. ” Seperti pekerjaan saluran drainase u-geter sepanjang jalan mojopahit dan beberpa titik lain yang tersebar di beberapa jalan lingkungan” jelasnya.

Junet menambahkan tidak selesai sejumlah proyek tersebut sangat merugikan masarakat. Karena  berkaitan dengan kelancaran, keamanan dan kenyamanan mobilitas masyarakat. Semisal kelancaran ekonomi di pusat perniagaan jalan Mojopahit.  Molornya pengerjaan proyek juga berdampak merugikan pemerintah, karena belum selesainya proyek sampai batas waktu akhir tahun anggaran akan menggangu sistem keuangan daerah. Masih kata junet, dari hasil sidak juga ditemukan fakta bahwa pada tahapan pelaksanan, dilapangan rata-rata pelaksananya bukan pihak pemenang tender yang teken kontrak. Tapi pihak lain atau sub kontraktor.

“Inilah yang  menjadi problem besar karena Pemkot pasti akan ada kendala komunikasi kordinasi terkait yang terjadi di lapangan, ” tambahnya.

Yang jelas hasil dari sidak ini  akan menjadi atensi DPRD, untuk dijadikan bahan Rapat Dengar Pendapat  dengan  OPD.  Perlu diketahui selain sidak proyek alun alun, para anggota Komisi II juga menyambangi proyek drainase, proyek pembangunan gedung DPRD, proyek taman budaya pada kawasan bahari Mojokerto, yang pengerjaannya juga belum tuntas. Sidak terakhir dilakukan rombongan wakil rakyat ke lokasi proyek pemandian Sekar Sari. ( Tim)

Berita Terkait

Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

No Content Available