Balon Ketua Ansor Kabupaten Mojokerto Mengerecut Lima Nama

 

Tagarterkini.com, Mojokerto – Kandidat bakal calon (bacalon) yang running dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto ke-XVIII perlahan mulai menguat. Dari sederetan nama tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) belakangan santer disebut-sebut mencalonkan diri, setidaknya akan mengerucut menjadi lima nama.

Lima nama yang kini mulai diperhitungkan tersebut adalah Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Muhmmad Albarraa (Gus Barraa), putra pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim, dan Muhamad Syukron Fahmi (Gus Fahmi), putra pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al Mishbar, Sooko, Mojokerto, KH M. Chusaini Ilyas.

Sedangkan, tiga nama lainnya ada nama incumbent M. Ali Nasikh (Gus Ali), Muhammad Mahammad Mahbubullah (Gus Mahbub) dari Pacet, serta Ketua PAC GP Ansor Mojosari Samsul Ma’arif. ”Lima nama ini yang sampai sekarang masih menjadi perbincangan antarkader GP Ansor,” terang sumber internal PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, kemarin.

Menyikapi banyaknya kader potensional yang bakal mewarnai Konfercab pada Minggu (12/12) lusa, panitia pelaksana memutuskan melakukan tahapan pendaftaran. Tahapan ini dimaksudkan sekaligus mempermudah proses penjaringan dan pemeriksaan administratif.

”Kita buka pengambilan formulir pendaftaran selama dua hari, Kamis-Jumat (9-10/12),” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Konfercab PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto Anshor Ibnu Rido. Masa pengambilan formulir, lanjut dia, dimaksudkan mempermudah penyeleksian berkas persyaratan bacalon. ”Untuk mempermudah saja. Apakah bacalon yang mendaftar itu sudah memenuhi syarat atau belum,” imbuh Anshor.

Dia menjelaskan, sesuai amanah peraturan organisasi (PO) PC GP Ansor, setidaknya terdapat beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi bacalon. Meliputi, bacalon sudah harus menjalani masa kaderisasi hingga tahap Pelatihan Kader Lanjutan (PKL), atau setara Susbalan bagi anggota Banser. Sudah mengabdikan diri dalam kepengurusan GP Ansor atau dalam struktur Pengurus Cabang (PC) Nadhlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto selama tiga tahun.

Serta, mengantongi dukungan atau rekomendasi dari minimal 3 Pengurus Anak Cabang (PAC), plus minimal 20 ranting (setingkat desa/kelurahan). ”Namun, jika nanti ada yang mendaftar saat pelaksanaan Konfercab berlangsung, sepenuhnya kami kembalikan kepada pimpinan sidang,” tegas dia.

Anshor mengakui memang tahapan pengambilan dan pengambilan formulir yang dijadwalkan selama dua hari tersebut tidak diatur dalam PO. Namun, hal itu dilakukan atas dasar inisiatif panitia demi mempermudah proses pemeriksaan berkas syarat pencalonan. ”Artinya, kalau ada bacalon yang menyerahkan berkas pendaftaran boleh-boleh saja. Itu sudah kewenangan dari PW GP Ansor Jatim sebagai pimpinan sidang pengendali pemilihan,” tandasnya.

sTiga hari jelang pelaksanaan Konfercab ke-XVIII bertema: Konsisten Mengawal Kiai dan NKRI, kalangan kader dari tingkat kepengurusan ranting hingga PAC intens melakukan konsolidasi. Konsolidasi ini sekaligus sebagai sarana untuk menjatuhkan dukungan dalam bentuk rekomendasi kepada bacalon.

sSehingga, kendati hingga tadi malam belum ada yang mengembalikan formulir pendaftaran bacalon, di sisi lain komunikasi tingkat PAC dan ranting sangat dinamis. Bahkan, dari 18 PAC dan 314 ranting se-kabupaten, dikabarkan rekomendasi bakal merata kepada lima nama bacalon.

Koordinator Wilayah Metropolis (Mojokerto dan Jombang) PW GP Ansor Jawa Timur Buddi Mulya mengungkapkan, kendati bursa pencalonan ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto periode 2021-2025 hangat diperbincangkan, dia berharap proses pemilihan akan berjalan arif dan kondusif. ”Syukur jika nanti proses pemilihan disepakati aklamasi melalui forum musyawarah mufakat. Itu akan lebih baik,” katanya.

Hal itu, terang kepala Sekretariat dan Markas Satkorwil Banser Jatim ini, di samping telah menjadi bagian dari tradisi NU, juga lebih mengedepankan asas manfaat yang lebih besar. ”Yang penting secara kapasitas organisasi, visi-misi, dan ghirah membesar GP Ansor ini bacalon mumpuni. Tanpa ada tendensi kepentingan pribadi maupun politik,” tandas Buddi.

Berita Terkait

Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

No Content Available