Fakta Baru Dibalik Aksi Bunuh Diri Mahasiswi di Mojokerto

EKSKLUSIF, tagarterkini.com – Fakta baru dibalik Kasus kematian mahasiswi cantik asal desa Novia Widyasari Rahayu (23) asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang diduga bunuh diri kini mulai bermunculan.

Dari informasi yang didapat tagarterkini.com, muncul postingan di akun sosial media Instagram yang diduga milik korban bernama noviawidyasr. Dalam unggahan tersebut, terlihat korban curhat ke salah satu temannya melalui pesan whatsapp.

“Aku iki lapo, aku iki cerito dianiaya keluargae rendy, dianiaya rendy,” tulisnya postingan tersebut.

Dalam postingan akun noviawidyasr, korban menceritakan bahwa sebelumnya ia pergi ke Malang untuk mengambil sertifikat Toefl.

Fakta baru, bunuh diri, Mahasiswi
Foto : Screanshot postingan akun instagram diduga milik korban

“Lapo kok seng mbok anu iki aku, aku nang malang njukuk sertifikat toefl, yowes intine masalahku gak selesai,” lanjutnya dalam tulisan posting tersebut.

“La lapo kok kudu aku seng mbok antemi, arek seng gak duwe bapak, lapo gak rendy ta keluargane kono,” pungkas korban.

Namun sayangnya, postingan akun instagram tersebut sudah dihapus.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan akan mendalami temuan fakta baru dibalik kematian mahasiswi Unibersitas Bhayangkara Malang ini.
“Belum bisa dipastikan apakah korban mendapatkan tekanan dari temannya, cuman kita akan mendalami fakta baru ini,” jawab Andaru saat dikonfirmasi Tagarterkini.com, Jumat (3/12/2021).

Andaru juga mengaku jika korba sering mencoba melakukan percobaan bunuh diri hanya saja sering digagalkan keluarga korban.

“Sering melakukan percobaan bunuh diri tapi ketahuan pihak keluarga. Kita akan cek fakta baru ini,” pungkasnya.

Mahasiswi Cantik bernama Novia Widyasari Rahayu (23) asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas di samping makam ayahnya yang meninggal sekitar 3 bulan yang lalu, Kamis (2/12/2022) sore. Korban diduga melakukan bunuh diri akibat depresi.

 

Menurut keterangan juri kunci makam, Sugito mengatakan, mahasiswi dari kampus Universitas Bhayangkara Malang tersebut sering melakukan percobaan bunuh di dekat makam ayahnya, namun selalu ketahuan oleh ibunya dan saudaranya.
“Sering melakukan perconbaan bunuh diri namun ketahuan,” ucapnya.

Diduga, korban melakukan bunuh diri dengan meminum racun. Hal ini diperkuat dengn penemuan botol berisi cairan berwarna seperti teh dan berbau menyengat didekat korban.

Kapolsek Sooko, AKP Shohibul Yakin menerangkan, menurut keterangan keluarga korban, korban depresi karena ayahnya meninggal dunia.

“Indikasinya dia depersi. Dari keteranga keluarga selama ini murung dan sering melihat ke makam orang tua laki-lakinya yang sudah meninggal. Dia sering kenmakam, Sekarang sudah sekitar 100 hari ayahnya meninggal dunia,” terangnya. (Diy)

Berita Terkait

Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

No Content Available