Foto: Inovasi Puskesmas Kranggan menggunakan inovasi SI MOMO NEKAT.
Tagarterkini.com, Mojokerto — Ada yang menarik dari program inovasi yang dibuat oleh Puskesmas Kranggan, Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Untuk menekan angka stunting di masyarakat, Puskesmas Kranggan membuat SI MOMO NEKAT (Edukasi Emotional Demonstration menggunakan Boneka Tangan).
Lantas seperti apa latar belakang hingga terciptanya inovasi SI MOMO NEKAT ini?
Untuk diketahui Puskesmas Kranggan memiliki 2 kelurahan di wilayah kerjanya yang menempati urutan ke dua dan ke tiga prevalensi stunting terbesar dari 18 kelurahan di Kota Mojokerto, sehingga kedua kelurahan tersebut menjadi lokus stunting pada tahun 2021.
Ditambah dengan persentase capaian D/S Puskesmas Kranggan adalah yang paling rendah di antara 6 Puskesmas yang ada di Kota Mojokerto, yakni pada tahun 2020 sebesar 40.6%.
Dari permasalahan yang ada, sebagai upaya untuk meningkatkan capaian D/S di posyandu balita, Puskesmas Kranggan melalui petugas penyuluh Kesehatan masyarakatnya memunculkan inovasi SI MOMO NEKAT (Edukasi Emotional Demonstration menggunakan Boneka Tangan).
SI MOMO NEKAT merupakan inovasi modifikasi dari metode Emotional Demonstration yang luar biasa karena dalam pelaksanaannya mengikutsertakan seluruh sasaran posyandu balita secara partisipatif dengan cara menyenangkan serta menyentuh emosi yang dikemas dalam bentuk panggung boneka tangan dan permainan, serta menggunakan alat peraga yang mampu menggugah emosi sasaran posyandu balita yaitu bayi balita, orangtua atau pengasuh, dan kader motivator.
Dimulai dengan menyanyikan jingle rumpi sehat yang melibatkan seluruh sasaran posyandu balita dan bertujuan untuk menimbulkan semangat di awal pertemuan, kemudian dilanjutkan dengan panggung boneka tangan yang memainkan empat tokoh boneka antara lain Titi, Ibu Rumpi, Ibu Sri dan MOMO si anak gemas pembawa informasi kesehatan.
Ke empat tokoh ini nantinya juga dapat menyampaikan banyak cerita yang berisikan pesan pesan penting seputar Kesehatan, terutama Kesehatan balita. Pesan ini berisi tentang perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, Gizi bagi balita, kebersihan diri, penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta materi Kesehatan lainnya. Pesan-pesan penting kesehatan ini juga dibagikan ke sasaran posyandu balita dalam bentuk brosur.
Setelah pertunjukan panggung boneka selesai dimainkan, dilanjutkan dengan permainan media alat peraga yang melibatkan seluruh sasaran posyandu balita. Selama berlangsungnya pertunjukan panggung boneka, Ibu tenang, anak senang. Sehingga, pesan-pesan penting kesehatan bisa tersampaikan.
Setelah 2 tahun berjalan, capaian D/S posyandu balita di wilayah Puskesmas Kranggan mengalami peningkatan yaitu sebesar 69,75% pada bulan Juli tahun 2022. Harapan ke depan SI MOMO NEKAT dapat menjadi metode penyuluhan yang asyik, menarik, dan mudah dipahami.